Skip to main content

Posts

Partai Islam kalah pada Pemilu 2004

Berikut hasil suara dan kursi partai pada Pemilu 5 April 2004. 1 Partai Golongan Karya : 24.480.757 (21,58%), 128 kursi 2 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan : 21.026.629 (18,53%), 109 kursi 3 Partai Kebangkitan Bangsa : 11.989.564 (10,57%), 52 kursi 4 Partai Persatuan Pembangunan 9.248.764 (8,15%), 58 kursi 5 Partai Demokrat 8.455.225 (7,45%), 57 6 Partai Keadilan Sejahtera 8.325.020 (7,34%), 45 7 Partai Amanat Nasional 7.303.324 (6,44%), 52 kursi 8 Partai Bulan Bintang 2.970.487 (2,62%), 11 kursi 9 Partai Bintang Reformasi 2.764.998 (2,44%), 13 kursi 10 Partai Damai Sejahtera 2.414.254 (2,13%), 12 kursi 11 Partai Karya Peduli Bangsa 2.399.290 (2,11%) , 2 kursi 12 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.424.240 (1,26%), 1 kursi 13 Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan 1.313.654 (1,16%), 5 kursi 14 Partai Nasional Banteng Kemerdekaan 1.230.455 (1,08%), 1 kursi 15 Partai Patriot Pancasila 1.073.139 (0,95%) 0 16 Partai Nasional Indon

Partai Islam tidak pernah besar

Mengapa Partai-partai Islam walau berada di negara mayoritas muslim tidak pernah besar? Berikut fakta hasil pemilu di Indonesia : Pemilu 9 April 2009 No Partai Politik Jumlah Suara Persentase 1 Demokrat (31) 21,703,137 20.85% 2 Golkar (23) 15,037,757 14.45% 3 PDIP (28) 14,600,091 14.03% 4 PKS (8) 8,206,955 7.88% 5 PAN (9) 6,254,580 6.01% 6 PPP (24) 5,533,214 5.32% 7 PKB (13) 5,146,122 4.94% 8 Gerindra (5) 4,646,406 4.46% 9 Hanura (1) 3,922,870 3.77% 10 PBB (27) 1,864,752 1.79% 11 PDS (25) 1,541,592 1.48% 12 PKNU (34) 1,527,593 1.47% 13 PKPB (2) 1,461,182 1.40% 14 PBR (29) 1,264,333 1.21% 15 PPRN (4) 1,260,794 1.21% 16 PKPI (7) 934,892 0.90% 17 PDP (16) 896,660 0.86% 18 Barnas (6) 761,086 0.73% 19 PPPI (3) 745,625 0.72% 20 PDK (20) 671,244 0.64% 21 RepublikaN (21) 630,780 0.61% 22 PPD (12) 550,581 0.53% 23 Patriot (30) 547,351 0.53% 24 PNBK (26) 468,696 0.45% 25 Kedaulatan (11) 437,121 0.42% 26 PMB (18) 414,750 0.40% 27 PPI (14) 414,043 0.40% 28 P

Gerindri : Gerakan Indonesia Mandiri

Gerindri : Gerakan Indonesia Mandiri Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersyukur kepada Tuhan yang Maha Pemurah, karena telah dianugrahkan sumber daya berlimpah, sebagai modal dasar yang tidak diberikan kepada negara lain di dunia ini. Sumber daya alam diantaranya : sumber daya pertanian, kelautan, kehutanan, bumi dan energi. Lahan pertanian sangat subur, iklim sangat mendukung, bahan pangan berlimpah, dan kita memiliki 10 komoditas unggulan yang berada di peringkat 1-6 dunia, yaitu beras, lada, kopi, cokelat, minyak kelapa sawit, karet, dan biji-bijian. Sumber daya lain yang sangat potensial adalah pasar dalam negeri sendiri yang sangat besar dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta saat ini. Indonesia memiliki luas laut 5,8 juta kilometer persegi dengan pantai terpanjang di dunia. Terdapat sumber daya perikanan laut berlimpah mencapai 6 juta ton lebih per tahun, senilai lebih dari 80 Miliar dolar. Sumber daya kelautan masih menyimpan sumber daya terbarukan seperti energi gelomban

Gerakan Kebangkitan Pasundan

Gerakan Kebangkitan Pasundan Pergerakan Masyarakat Pasundan untuk Kejayaan Pasundan untuk Menuju Indonesia Mandiri Gerakan Kebangkitan Pasundan atau disingkat Gerbang Pasundan, adalah suatu gerakan masyarakat dari tatar Pasundan untuk bangkit dan berubah dari kondisi saat ini menuju kondisi lebih baik – menuju masyarakat tatar Pasundan yang maju dan kejayaan Pasundan, serta sebagai pelopor dalam momen yang tepat untuk memperjuangkan Indonesia Mandiri. Gerbang Pasundan suatu gerakan untuk menyatukan atau mensinergikan berbagai organisasi kemasyarakat, lembaga pendidikan, lembaga swasta, dan bentuk lainnya yang didukung oleh pemerintahan setempat, serta mencerminkan potensi dan aspirasi seluruh masyarakat Pasundan. Masyarakat Pasundan meliputi seluruh orang sunda baik yang berada di wilayah Pasundan dan yang berada diluar wilayah di seluruh Indonesia dan luar negeri, dan seluruh warga Indonesia yang telah bertempat tinggal dan memperoleh penghidupan di wilayah Pasundan. Gerbang Pasundan

Posted on 14-12-2008 Hipotesa : Apa Betul Presiden RI Harus Berasal Dari Pulau Jawa?

Saya pernah menyaksikan salah satu acara dialog di TV swasta yang mengangkat masalah calon Presiden RI dari pulau Jawa atau luar Jawa. Sebagian narasumber yang mewakili partai-partai besar dan berasal atau berketurunan dari luar pulau Jawa berkeyakinan bahwa Presiden tidak mesti dari Jawa. Saya mencoba membuat sebuah hipotesa sederhana, semoga dapat sedikit memberikan pencerahan atas munculnya lagi pro kontra Presiden dari Jawa atau luar Jawa. Secara prinsip umum dan sesuai Undang-Undan Dasar seluruh warga negara Indonesia memiliki hak untuk menjadi calon pemimpin no 1 di Indonesia. Namun pada tataran realita dan dari catatan sejarah selalu menunjukan, bahwa Presiden RI yang terpilih sejak presiden pertama selalu berasal dari Pulau Jawa, kecuali Habibie yang naik menjadi presiden akibat mundurnya Soeharto saat itu. Sekilas, mari kita ingat-ingat sejarah panjang Nusantara. Jika kita tilik sekitar 1000 - 2000 tahun yang lalu, cacatan sejarah menunjukan pula bahwa beberapa kerajaan yang p

Data Calon Sementara KPU Caleg Pemilu 2009 belum bisa diakses

Hingga saat ini tanggal 4 Oktober 2008 sejak diumumkan DCS oleh KPU tgl 26 Sep 2008 Data calon Sementara di situs KPU di http://www.caleg-pemilu2009.info/caleg.php belum bisa diakses. Sejak awal Oktober 2008, hanya DCS partai Hanura yang sudah bisa diakses. Partai-partai lain masih kosong. Karena datanya belum bisa diakses saya menjadi malas untuk melihat partai dan dapil lainnya. Padahal masyarakat sangat membutuhkan untuk melihat daftar caleg, agar bisa memebrikan tanggapan. Saya tidak habis fikir, mengapa KPU tidak memberikan kemudahan dan tidak siap untuk mensosialisasikan DCS tsb. Di media cetak pun, saya coba cek tgl 26 Sept. tidak menemukan untuk DPR RI, lalau ada berita di koran nasional, bahwa pengumuman ditunda menjadi tgl 29 September, tapi saya cari di media cetak tidak ditemukan juga. Saya cek web KPU.GO.ID sejak tgl 26 Sep hingga saat ini tidak ada lagi update berita. Berita terakhir hanya memberitakan pengumuman pemenang lelang sosialiasi DCS dan DCT. Pemenang telah dite

Optimis : Hindari Filosofi Hidup Mengalir Seperti Air

Saya sering kali bertemu dengan orang-orang yang mengatakan : hidup saya mengalir seperti air saja atau ada juga yang mengatakan bahwa hidup ini jalani saja sepertiapa adanya, alias pasrah selalu. Coba anda sekali waktu merenung, jika kehidupan Anda mengalir seperti air. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah. Air kadang masuk sungai, masuk selokan, masuk ke got kotoran, dll. Jika air itu banjir akan menabrak bebatuan dan merusak berbagai objek yang dilaluinya. Ya itulah air mengalir, tidak terkendali, melaju sesuai kondisi yang dilaluinya. Sedangkan kehidupan kita begitu berharga dan bernilai. Nah, bagaimana setelah anda merenungkan hal tersebut. Apakah Anda menyukai filosofi hidup seperti itu. Sayangkan, jika kita hidup seperti itu, mengalir saja apa adanya sesuai kondisi yang ada, terkadang lurus, terkadang masuk ke got yang kotor, terkadang menghanyutkan orang lain. Jadi, menurut saya filosofi hidup bagikan air mengalir itu tidak cocok bagi orang yang mau berubah ma