Skip to main content

Kisah Rasulullah 3a : Hubungan Bangsa Arab dengan Bangsa-Bangsa Sekitarnya

Hubungan Bangsa Arab dengan Bangsa-Bangsa Sekitarnya

Banyak orang mengira bangsa Arab pada masa jahiliah hidupnya terpencil, tidak dikenal oleh dunia. Dugaan itu amatlah keliru. Sejak zaman dahulu bangsa Arab telah mempunyai hubungan dengan bangsa-bangsa yang berdekatan melalui perdagangan. Senenanjung Arabia merupakan lalu lintas perdagangan yang sangat penting antara negri-negri di timur dan barat.

Melalui perdagangan tersebut terjadi penyerapan kebudayaan dan peradaban Rumawi dan Persia juga pengenalan bahasa antar negara sebagai sarana komunikasi.

Hubungan lain terjadi setelah terdapat dua kesultanan di perbatasan Persia yaitu Kesultanan Hirah, dan di perbatasan Syam kesultanan Bani Ghassan.

Agama-agama di Negeri Arab Sebelum Islam

Sebelum agama Islam datang di kawasan Arabia telah terdapat beberapa agama yang datang dari luar Arabia yaitu Yahudi, Nasrani, Majusi, dan Paganisme (keberhalaan). Agama asli yang dipeluk masyarakat Arab sejak dahulu adalah agama yang dibawakan oleh Nabi Ibrahim a.s. yaitu agama yang mengajarkan prinsip tauhid kepada Allah.

Najran - sebuah kota di daerah Yaman - merupakan pusat kegiatan agama Nasrani di Semenanjung Arabia. Najran merupakan daerah  subur dan banyak penduduknya yang hidupnya bercocok tanam, menenun kain sutera, berdagang barang-barang terbuat dari kulit, membuat senjata dan lain-lain.
Para rahib dan pendetanya giat menyebarkan agama Nasrasi di tempat perdagangan.

Beberapa abad sebelum Islam , agama Yahudi sudah tersebar di semenanjung Arabia, diantaranya yang terkenal di Yatsrib (kemudian namanya menjadi Madinah). Mereka giat sekali menyebarkan ajaran-ajaran Taurat, sehingga banyak kabilah-kabilah Arab yang memeluk agama tersebut. Selain menyebarkan agama, mereka juga berhasil memasukan bahasa atau istilah-istilah agama di masyarakat Arab.

Paganisme atau penyembah berhala mulai masuk ke Arab oleh seorang Arab yang bernama "Arm bin Luhaiy Al-Khuza'iy", sepulangnya dari Syam dia membawa patung yang diberi nama "Hubal". Berhala tersebut lalu dipancangkan dan diajaknya orang lain untuk menyembahnya.

Agama ke-4 adalah Majusi pengikutnya menyembah unsur-unsur alamiah seperti api, matahari, bulan, air. Pengikutnya tidak begitu banyak, sehingga agama Majusi ini seiring berjalannya waktu semakin melemah dan semakin sedikit pengikutnya saat itu.

Insya Allah, bersambung....

Comments

Popular posts from this blog

Air Kendi Lebih Menyehatkan - Air Oksigen Alami

Sekitar 1 bulan lalu, my wilfe tiba2 usulin untuk minum dari air kendi.  Istriku memang sering memberikan inspirasi2 untuk hidup sehat, perhatian penuh atas pendidikan anak2, dll. Nah kali ini ingin disediakan kendi untuk menum sehari-hari di rumah. Dia bercerita saat sekolah SMA dulu di Cimahi Bandung (kotanya Sule), sepulang sekolah jika kecapaian, panas, lelah, dan pusing, sudah biasa suka mampir ke rumah tetangganya (dibelakang rumahnya) , mengetuk pintu dapur seorang nenek yg sdh tua (meninggal diusia 90 thn an) , yg sdh biasa menyediakan air minum dalam kendi. Istri saya langsung sj (karena sdh biasa) ambil gelas dan menuangkan air minum dari kendi.. rasanya dingin segar (bukan dingin kayak air kulkas), dan rebahan sebentar, badan beberapa menit jadi segar, pusing2 hilang... Begitu ceritanya... Air kendi itu katanya diminum setelah disimpan minimal 1 malam. Saya juga teriangat saat dulu waktu masih kecil, di kampung di Sumedang, ada rumah yg menyediakan air minum ...

Kepekaan Sosial dan Karakter Seorang Pemimpin

Untuk memudahkan pembahasan tentang kepekaan sosial dan karakter ini saya akan kaitkan dengan beberapa contoh kinerja pejabat atau pemimpin di negeri ini. Siapa yang tidak kenal Jokowi panggilan akrab untuk Joko Widodo? Saya bisa jamin, sebagian besar rakyat Indonesia telah mengenal Jokowi. Beliau secara mengejutkan telah memenangkan dan menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Banyak yang bilang, pak. Jokowi pantas menang, karena sudah memiliki modal sosial yang kuat semenjak beliau menjabat Walikota Solo 2 periode, mungkin juga modal uang baik dari diri sendiri, partai, atau para pendukungnya. Namun, saya disini tidak akan mengulas kaitan Jokowi dalam hal politik, tetapi bagaimana pak. Jokowi ini memiliki karakter pemimpin yang sangat jarang di negeri ini. Beliau sering melakukan dan mengatakan hal-hal yang berbau terobosan, jauh berbeda dengan para pemimpin lainnya, dan tidak jarang melakukan hal-hal yang spektakuler. Seperti peristiwa teranyar, melakukan Pelantikan pejabat Walikota J...