Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2008

Presiden RI 2009 dari Jatim, Jateng, atau Jabar atau ...?

Dari mana asal pemimpin yang pas untuk Indonesia? Pertanyaan itu menyeruak dari obrolan saya dengan teman-teman sesama alumni S2 Ibn. Khaldun Bogor beberapa hari yang lalu. Kami suka kumpul-kumpul dalam sebuah forum komunikasi alumni pascasarjana untuk membicarakan masalah muamalah, kepemimpinan, sosial kemiskinan, pendidikan, dll. Tema obrolan saat itu memang didominasi terkait dengan pimpinan masa depan negara kita, pasca Hade memenangkan Pilkada Jabar. Kata teman saya dari Jember, yang paling cocok Presiden RI itu berasal dari Jawa Timur, karena dari sejarahpun membuktikan kebanyakan pemimpin kita dari daerah Jatim serta didukung dengan jumlah penduduk pemilih terbanyak dari provinsi itu. Teman satu lagi, menyangkal dengan mengusulkan calon pemimpin RI itu yang cocok dari Yogyakarta atau Jateng, juga sejarah membuktikan Soeharto berasal dari Yogyakarta. Saya yang bingung, karena belum ada seorangpun Presiden dari Jawa Barat, padahal jumlah penduduknya provinsi paling besar.

Pemimpin yang Memiliki Prinsip Kuat

Pesta demokrasi akbar lima tahunan akan berulang lagi pada tahun April 2009. Pemerintahan yang dikomandani oleh SBY telah berlalu 4 tahun. Hanya tinggal 1 tahun ke depan kesempatan untuk berkarya mengelola negara ini bersama JK dan jajaran kabinetnya. Efektivitas kerja pemerintahan sisa satu tahun ini sudah banyak yang meragukan, karena perhelatan politik menjelang 2009 akan menjadi menu utama atau minimal yang akan ada di benak pikiran para pengelola negara ini. Termasuk pergerakan partai-partai yang sudah mempersiapkan strategi dan peluru tempur menjelang Pemilu 2009. Partai-partai sudah mempersiapkan trik jitu agar para juru kampanye atau tim suksesnya yang sekarang menjabat di pemerintahan dapat berkontribusi sejak dini. KPU yang dibetuk saat ini memiliki terobosan yang cukup spektakuler, yaitu adanya aturan baru bahwa kampanye dilakukan selama 9 bulan sebelum Pemilu. Di satu sisi ini merupakan angin segar bagi masyarakat agar dapat melihat, menilai sejak dini para calon wakil raky

Partai tambah banyak

”Mengapa orang-orang pada bikin partai politik terus ya”, pertanyaan itu muncul disela-sela kami akan pulang dari kantor Jakarta dari sekitar Salemba. Saya lupa hari itu adalah hari Jum’at, pulang arah ke Bogor diatas jam 5 sore dapat dipastikan macet berat. Aha, pertanyaan itu sesuai dengan yang saya fikirkan juga beberapa hari ini. Akhirnya, seperti biasa kami sepakat sembari menunggu jalanan tidak terlalu macet, kami membahas masalah partai tersebut. Namun kali ini, si Bos untungnya sedang ada tugas ke luar kota, sehingga kami hanya bertiga, plus ditemani teman kami yang suka bantu-bantu membersihkan ruang kerja. Setelah pesan kopi susu panas, kami memulai obrolan ringan tersebut. Saya mengemukakan, bahwa sebelumnya memimpikan partai akan berkurang dari 24 partai Pemilu 2004 akan menjadi 3 atau 5 partai saja. Eeehhh alih-alih berkurang, malah bertambah banyak. Harapan saya , partai-partai kecil yang visi nya hampir sama atau warnanya hampir sama bisa bergabung. Contoh, par