”Mengapa orang-orang pada bikin partai politik terus ya”, pertanyaan itu muncul disela-sela kami akan pulang dari kantor Jakarta dari sekitar Salemba. Saya lupa hari itu adalah hari Jum’at, pulang arah ke Bogor diatas jam 5 sore dapat dipastikan macet berat. Aha, pertanyaan itu sesuai dengan yang saya fikirkan juga beberapa hari ini. Akhirnya, seperti biasa kami sepakat sembari menunggu jalanan tidak terlalu macet, kami membahas masalah partai tersebut. Namun kali ini, si Bos untungnya sedang ada tugas ke luar kota, sehingga kami hanya bertiga, plus ditemani teman kami yang suka bantu-bantu membersihkan ruang kerja. Setelah pesan kopi susu panas, kami memulai obrolan ringan tersebut. Saya mengemukakan, bahwa sebelumnya memimpikan partai akan berkurang dari 24 partai Pemilu 2004 akan menjadi 3 atau 5 partai saja. Eeehhh alih-alih berkurang, malah bertambah banyak. Harapan saya , partai-partai kecil yang visi nya hampir sama atau warnanya hampir sama bisa bergabung. Contoh, par...