Skip to main content

Presiden RI 2009 dari Jatim, Jateng, atau Jabar atau ...?

Dari mana asal pemimpin yang pas untuk Indonesia?

Pertanyaan itu menyeruak dari obrolan saya dengan teman-teman sesama alumni S2 Ibn. Khaldun Bogor beberapa hari yang lalu. Kami suka kumpul-kumpul dalam sebuah forum komunikasi alumni pascasarjana untuk membicarakan masalah muamalah, kepemimpinan, sosial kemiskinan, pendidikan, dll. Tema obrolan saat itu memang didominasi terkait dengan pimpinan masa depan negara kita, pasca Hade memenangkan Pilkada Jabar.

Kata teman saya dari Jember, yang paling cocok Presiden RI itu berasal dari Jawa Timur, karena dari sejarahpun membuktikan kebanyakan pemimpin kita dari daerah Jatim serta didukung dengan jumlah penduduk pemilih terbanyak dari provinsi itu. Teman satu lagi, menyangkal dengan mengusulkan calon pemimpin RI itu yang cocok dari Yogyakarta atau Jateng, juga sejarah membuktikan Soeharto berasal dari Yogyakarta. Saya yang bingung, karena belum ada seorangpun Presiden dari Jawa Barat, padahal jumlah penduduknya provinsi paling besar. Satu-satunya wakil Jawa Barat yang pernah manggung adalah Umar Wirahadikusumah sebagai Wakil Presiden. Teman-teman yang lain sama-sama berargumentasi, ada yang mengusulkan dari Sumatera, Sulawesi, bahkan dari Kalimantan asal daerah Hamzah Haz.

Memang benar, dari enam Presiden RI, tiga dari Jatim (Soekarno, Gusdur, SBY), dua dari Yogyakarta (Soeharto dan Megawati), dan 1 dari Sulsel (Habibie). Presiden yang memerintah paling lama adalah Soeharto (32 tahun) dan Soekarno (22 tahun). Wakil Presiden pernah dijabat oleh daerah yang lebih terbuka, Jatim, Yogyakarta, Sumbar, Sumut, Jabar, Sulsel, dan Sulteng.

Ada yang mengatakan lagi, bahwa Presiden itu harus dari Pulau Jawa, karena 89 juta lebih pemilih atau sekitar 61 % suara pemilih dari Pulau Jawa. Lebih khusus lagi peluang paling besar adalah putra daerah berasal dari Jatim, Jateng, atau Jabar. Sensus Pemilu 2004 menunjukan Jatim memiliki penduduk 36 juta lebih, Jabar 38 juta lebih, Jateng 32 juta lebih, Yogyakarta 3 juta lebih. Di sinilah hal yang menarik yang perlu kita cermati, bahwa penduduk sebuah provinsi yang besar belum tentu bisa menentukan kemenangan wakilnya menjadi Presiden. Contoh Jawa Barat yang memiliki penduduk paling besar, mengapa belum ada satupun yang jadi Presiden. Presiden didominasi oleh putra Jatim dan bahkan Yogyakarta yang penduduknya hanya 3 juta. Yogyakarta telah melahirkan pemimpin terlama yaitu Soeharto, mungkin terdapat kekuatan khusus jika calon pemimpin dari daerah itu, dimana wilayah Jateng dan Jatim suaranya ikut mendukung juga, atau karena ada aliran darah biru.

Teman-teman kembali bertanya, kenapa dari Jawa Barat belum muncul seorang kader pemimpin untuk Presiden RI? Saya dan beberapa teman dari tataran Sunda ini tidak memiliki jawaban yang pasti. Namun demikian secara potensi suara seharusnya Jawa Barat mampu untuk melahirkan dan mendorong seorang putra daerahnya untuk menjadi Pemimpin di negeri ini. Suara dukungan dapat dikumpulkan dari Provinsi Jabar, Jakarta, dan Banten. Analisa sementara saya, bahwa masyarakat Jabar memiliki budaya dan karakter yang lemah lembut, kurang berani muncul ke permukaan. Mudah-mudahan pada Pemilu 2009 atau tahun-tahun ke depannya akan muncul calon kuat dari Jawa Barat.

Di akhir obrolan, teman-teman akhirnya menyadari bahwa dari manapun asal daerahnya Pemimpin Indonesia 2009 dan selanjutnya bukanlah hal yang utama, ego sektoral dan kedaerahan nomor 2, 3, atau nomor 10 ... Yang paling utama semua sepakat, jika Indonesia pada 2009 dan selanjutnya membutuhkan seorang Pemimpin yang kuat, pemberani, memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola negara, serta mampu melindungi dan menjaga harkat dan martabat bangsa di mata dunia.

Semua juga hampir sepakat, bahwa calon presiden dari wilayah berpenduduk paling banyak memiliki peluang lebih besar untuk dipilih menjadi orang nomor 1 di Indonesia, di samping dimilikinya sejarah, komunitas, dan jaringan komunikasi yang luas di seluruh Indonesia, dan yang terakhir tentunya yang memiliki dukungan dana yang besar.

Pesan terakhir dari obrolan ringan kami, adalah janganlah masyarakat dibodohi lagi dengan hanya disuguhkan calon-calon pemimpin yang sebenarnya hanya memiliki kekuatan dana dan kemampuan komunikasi belaka, sementara kapabilitas dan loyalitas kepada rakyat dan bangsa masih lemah dan diragukan. Ayo apa pendapat rekan-rekan di daerah lainnya? Apakah memiliki calon pemimpin yang dapat diandalkan, ayo silahkan usulkan saja dan munculkan di permukaan menjelang 2009, 2014, dst... Semoga bermanfaat. (JT).

Comments

Popular posts from this blog

Air Kendi Lebih Menyehatkan - Air Oksigen Alami

Sekitar 1 bulan lalu, my wilfe tiba2 usulin untuk minum dari air kendi.  Istriku memang sering memberikan inspirasi2 untuk hidup sehat, perhatian penuh atas pendidikan anak2, dll. Nah kali ini ingin disediakan kendi untuk menum sehari-hari di rumah. Dia bercerita saat sekolah SMA dulu di Cimahi Bandung (kotanya Sule), sepulang sekolah jika kecapaian, panas, lelah, dan pusing, sudah biasa suka mampir ke rumah tetangganya (dibelakang rumahnya) , mengetuk pintu dapur seorang nenek yg sdh tua (meninggal diusia 90 thn an) , yg sdh biasa menyediakan air minum dalam kendi. Istri saya langsung sj (karena sdh biasa) ambil gelas dan menuangkan air minum dari kendi.. rasanya dingin segar (bukan dingin kayak air kulkas), dan rebahan sebentar, badan beberapa menit jadi segar, pusing2 hilang... Begitu ceritanya... Air kendi itu katanya diminum setelah disimpan minimal 1 malam. Saya juga teriangat saat dulu waktu masih kecil, di kampung di Sumedang, ada rumah yg menyediakan air minum di k

Apakah Prabowo akan Membalas Jokowi Pada Debat 15 Juni? #bioritmik

Ok... skarang kita akan melihat posisi bioritmik kedua capres yang akan berdebat pada tanggal 15 Juni 2014. Kita lihat grafik bioritmik Prabowo terlebih dahulu, yaitu rata2 berada di posisi positif 29% dengan rincian emosional 63%, fisik 52%, dan intelektual -28%. Posisi intelektual menjadi perhatian capres Prabowo, karena grafik nya sedang menurun dibandingkat saat debat tgl 9 Juni lalu. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele, karena Prabowo musti menyeiapkan diri terutama untuk membumbui jika ada pertanyaan yang diminta lebih detail dan teknis. Persiapan pengayaan materi sangat baik disiapkan dalam beberap hari seblum debat, karena pada 5 hari sebelumnya posisi intektual berada pada posisi kurva positif, namun sedang siklus menurun hingga negatif pada saat debat. Hal ini diperlukan untuk mengimbangi Jokowi yang jago jika bicara hal2 teknis, praktis ,d an detai. Termasuk menyiapkan pengetahuan terkait UU dan peraturan terkait tema debat yaitu bidang ekonimi dan sosial. Posisi e

Usia diatas 45thn? Obat herbal untuk Jantung, Liver, Stroke

Pada usia diatas 45 thn ini memang ibarat onderdil mobil sebagian sdh ada yg rusak2, karatan, longgar2, dll. Dlm tubuh kitapun bisa dibayangkan, 45 thn fisik kita gunakan untuk beraktifitas dari yg ringan hingga yg berat2, begitu juga alat pencernaan digunakan untuk menggiling makanan berpuluh2 tahun. Bisa kita bayangkan, betapa akan kotor, dan tumbuh seprti lumut2, mungkin berupa lemak yg nempel di usus, nempel di pembuluh darah, di lapisan kulit, dll. Belum lagi makanan, minuman, atau menghisap yg mengandung racun2 dan semua masuk ke dlm tubuh kita. Mobil sj buatan manusia, sejak kita beli ada aturan untuk diservice setiap 5000 meter, atau per 3 bulan. Dan mobil kita dlm 5 thn sj sdh berkurang kemampuannya. Bedanya dg tubuh kita yg disiptakan Allah SWT, dimana diperlengkapi dg berbagai kemampuan untuk menetralisir racun, melawan berbagai penyakit yg masuk virus, bakteri, dll, melalui sistem kekebalan tubuh yg luar biasa. Buktinya hingga umur kita 45 thn ini msh fit oleh kita semua