KPU yang dibetuk saat ini memiliki terobosan yang cukup spektakuler, yaitu adanya aturan baru bahwa kampanye dilakukan selama 9 bulan sebelum Pemilu. Di satu sisi ini merupakan angin segar bagi masyarakat agar dapat melihat, menilai sejak dini para calon wakil rakyat dan calon Presiden dan Wakilnya. Waktu kampanye yang cukup panjang ini memiliki waktu panjang untuk pendidikan politik bagi masyarakat asal dengan syarat, partai dan calon pemimpin menampilkan kemampuan, kepribadian, jiwa kepemimpinan, dan niat baik serta menunjukan prinsip kuat dan keberanian untuk memimpin negara Indonesia yang luas dan ber pulau-pulau ini. Memimpin negeri ini janganlah dianggap main-main, yang segala sesuatunya bisa diatur dengan uang dan kekuasaan. Berfikirlah maju ke depan untuk bangsa dan negara, jangan hanya memikirkan pribadi dan golongan. Bangsa dan negara ini membutuhkan pemimpin yang kuat, berani, dan memiliki prinsip kuat untuk membangun negeri dan mensejahterakan rakyat banyak.
Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki prinsip kuat untuk membangun negeri, mengurangi kemiskinan, meningkatkan tingkat kehidupan menjadi sejahtera, prinsip mandiri, dan berani atas rongrongan dunia dan negara lain yang ingin ikut campur mengurus negeri ini dengan dalih bantuan dan pinjaman. Kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi, bangsa yang mandiri , serta meningkatkan daya beli adalah hal yang utama untuk diupayakan dalam 5 tahun ke depan. Sangat penting menumbuhkan produk-produk daerah dan nasional yang unggul agar mampu untuk mandiri. Kebutuhan pokok seperti beras, sangat pantas dan sudah seharusnya Indonesia ini swasembada beras, apalagi bisa ekspor, serta kebutuhan lainnya yang sebenarnya mampu diproduksi sendiri.
Politik luar negeripun hal yang wajib oleh pemimpin akan datang menjadi pekerjaan yang utama, di mana Indonesia harus mampu menjadi negara yang kuat, dihargai, dan disegani. Tentunya pekerjaan berat untuk menurunkan tingkat korupsi adalah menjadi menu tetap pemerintah dan lembaga yang mendapat amanah untuk pemberantasan kegiatan haram tersebut.
Untuk mengelola negara dengan tugas-tugas berat seperti tu dibutuhkan calon pemimpin yang memiliki semangat dan kemampuan yang benar-benar dapat diuji dan terbebas dari sejarah masa lalu yang sudah teruji ketidakmampuannya. Semangat dan keinginan dapat ditunjukkan oleh calon pemimpin yang memiliki prinsip kuat dan selalu mendengung-dengungkan untuk memberantas korupsi, menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan, membukakan lapangan kerja seluas-luasnya. Salurkan dana-dana sosial untuk membangun usaha di daerah masing-masing, jangan dibagikan langsung untuk hal-hal konsumtif. Rp. 300 ribu satu bulan, tidak akan mampu untuk menghidupi keluarga selama satu bulan, jika hanya ditujukan untuk konsumtif. Jadi sekali lagi, dibutuhkan calon pemimpin yang memiliki prinsip kuat untuk memajukan dan melindungan rakyat banyak, dan berani untuk menolak berbagai rongrongan dari negara lain.
Catatan penulis terhadap calon pemimpin negeri ini yang muncul dan menunjukan prinsip yang kuat dan berani menyuarakan untuk membela bangsa dan negara diantaranya adalah Amin Rais, urutan kedua adalah Wiranto yang selalu mendengungkan penanggulangan kemiskinan. Namun khusus untuk Wiranto, sebaiknya program kampanyenya harus diperluas untuk menunjukan keberanian dalam menghadapi rongrongan dari negara lain. Sutiyoso boleh juga sebagai calon yang cukup segar dan pernah memimpin di kerajaan provinsi Ibu Kota negeri ini. Namun harus diuji juga prinsip, kekuatan, keberanian, dan kemampuannya. SBY dan JK masih memiliki peluang untuk bisa maju dan menang, namun dengan panjangnya masa kampanye akan memberi peluang luas bagi calon di luar pemerintahaan. Calon-calon yang lain masih akan kita tunggu kapasitas dan prinsipnya.
Banyak contoh pemimpin yang memiliki prinsip dan benar-benar bisa membangun negerinya dan melindungi rakyatnya secara mati-matian. Contoh tetangga dekat adalah zamannya PM Malaysia Mahatir Muhammad. Mahatir cukup berani untuk menolak rongrongan dari luar negeri jika tidak menguntungkan untuk bangsa dan rakyatnya. Contoh lebih jauh, adalah Presiden Kuba Fidel Castro sang pemberani melawan berbagai tirani dan rongrongan dari luar negeri, termasuk Amerika pun berani untuk dilawan. Banyak perusahaan PMA diharuskan dikuasai oleh dalam negeri dan pemerintah dengan program nasionalisasi. Era terbaru pemimpian pemberani datang dari Timur Tengah, yaitu Mahmud Ahmadinejad Presiden Iran yang masih muda dan sederhana, namun keberaniannya mengguncang dunia termasuk negara super powerpun dia hadapi dengan jantan. Harga diri negara dibela mati-matian oleh Ahmadinejad.
Saya berharap pemimpian masa depan itu secara mayoritas dan luasan wilayah dapat lahir dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, siapapun mereka. Kita telah memiliki sejarah kejayaan jaman kerajaan masa lalu, Majapahit dan Pajajaran. Jika ada pemimpin sekarakter dan sekuat Gajah Mada, maka layak untuk memimpin negeri ini. Karismatik, pemberani, tegas, fisik kuat. Pemimpin yang nangis jika melihat rakyatnya kelaparan dan saat itu pula menginstruksikan untuk menanggulangi kelaparan tersebut. Dalam forum terbuka ini kita semua sebagai warga negara berhak untuk menampilkan calon pemimpin masa depan Indonesia yang kuat dan pemberani, serta memiliki kemampuan untuk mengelola negara ini dengan benar dan sungguh-sungguh.
Mari munculkan calon-calon pemimpin yang memiliki prinsip kuat dan pemberani tersebut. Jangan sampai kita kedodoran lagi, rakyat dihadapkan kepada pilihan yang terkuat dari yang lemah-lemah. Kita harus cari pemimpin yang terkuat dari yang kuat-kuat. Saatnya kita tidak main-main dalam mengelola negara ini dengan asal memilih pemimpin yang seadanya. Masyarakat saatnya membuka hati, pikiran, dan mata untuk melihat dan menilai dengan jernih dan jelas calon pemimpin masa depan. Untuk jadi presiden tidak harus memilih pemimpin yang telah berpengalaman menjadi presiden atau wakil. Namun jika pemimpin pernah memimpin negeri ini dengan berhasil dan kinerja tinggi, maka layak untuk dipilih kembali. Pintu calon independen adalah salah satunya untuk memunculkan calon alternatif diluar yang diusung partai-partai. Semoga bermanfaat (JT).
Comments