Materi malam ini lebih cocok untuk anak-anak, para pelajar, dan mahasiswa. Namun bagi orang tua juga cocok, karena dapat diterapkan untuk putra putrinya. Yaitu malam ini saya akan menyampaikan materi tentang menggali Bakat dan mengarahkan Minat. Bakat dan minat secara umum diarahkan untuk tujuan kecerdasan dan pencapaian hidup sukses dunia dan akhirat.
Kita tentunya sepakat, bahwa untuk mendapatkan dunia harus dimiliki ilmunya. Begitu juga untuk meraih bahagia di akhirat harus dengan ilmunya juga. Hanya yg saya fahami, jika menginginkan keduannya harus dimiliki kedua ilmunya. Walaupun saya meyakini, jik akita mengejar ilmu akhirat dunia mestinya terbawa. Mengapa? Selain ibadah mghdoh, ada lagi kewajiban dan medan manusia untuk beramal yaitu zakat, infaq, membantu fakir miskin, menolong orang lain, nah itu pasti membutuhkan penguasaan kekayaan duniawi. Saran tegas saya, kita harus berusaha untuk mendapatkan kebahagian akhirat dan dunia. Jangn juga salah langkah, karena mengejar akhirat, hidup dunia sengsara. Lebih baik meniru orang lain atau zaman terdahulu, hidup didunia bahagia, ilmu dan amal untuk akhiratpun dikejar semaksimal mungkin.
Baiklah, kita masuk ke masalah Bakat untuk Cerdas dan kaya.
Apakah Anda sudah menemukan bakat Anda? Bagaimana saat sekolah dan kuliah dahulu? Bagaimana saat sejak selesai sekolah/kuliah sampai saat ini, mungkin ada yg berusia antar 24-40 thn, 40-60 thn? Apakah anda sdh merasa menemukan bakat Anda dan bertemu dengan minat? Sehingga anda sdh memetik hasilnya, hidup cerdas dan kaya?
Saat pelatihan saya pernah membagikan Test Kecerdasan Kekayaan (IQ- Kekayaan), itu adalah salah satu cata/metode untuk mengukur posisi tingkat potensi dan pencapaian untuk meraih kekayaan. Nah pada kesempatan ini saya ingin memperdalam pada pemahaman terkait Bakat dan Minat.
Saya ingin katakan, bagi Anda yg sdh berusia diatas 30 thn, diatas 40 thn, diatas 50 thn, atau yg diatas 60 thn tdk usah khawatir jika belum mencapai hidup kaya diduia, mungkin belum menemukan bakat cerdas dan minat Anda yang pas. Selalu masih ada harapan, asal Anda jangan merencanakan gagal sendiri. Ingat pelajaran yg lalu, kegagalan sebenarnya didorong dan direncanakan (secara tdk sadar) oleh diri sendiri. Yaitu tahu malas itu tdk baik, tahu terlambat itu tdk baik, tahu suka menunda itu tdk baik, TAPI mengapa kita masih suka malas, terlambat, dan menunda. Itulah penyebab kegagalan yg direncanakan sendiri.
Dalam beberapa literatur, disebutkan, Pendiri KFC Kolonel Harland Sanders baru mulai mendirikan franchise KFC pada usia dia 65 thn (thn 1955).Mari kita buka kisah lain, anda pasti akrab dengan Film Herry Potter yang dibuat dari buku karya JK. Rowling. Film nya meledak, begitu juga bukunya. J.K. Rowling baru menemukan bahwa dia berbakat secara serius dalam menulis cerita pada usia 30 thn. Namun bakat itu sudah muncul saat dia anak-anak.
Disinilah pentingnya peran orangtua dan guru di sekolah untuk dpt menemukan dan mengembangkan bakat anak didiknya, agar tidak hilang begitu saja saat anak kita menginjak dewasa. Dengan cara menggali apa cita-cita nya.
Ingin saya katakan, bahwa bakat adalah salah satu sumber kekuatan/potensi untuk mencapai sukses Anda/kita semua. Kadang karena lingkungan yg kurang mendukung saat kita anak-anak bakat tidak muncul dengan jelas, bahkan sebaliknya kita banyak dipengaruhi oleh lingkungan yang mengarahkan bahkan memaksa untuk mengambil jurusan/atau pekerjaan yg sebenarnya belum tentu sesuai dengan bakat.
Nah, bapak ibu sekalian, materi ini saya sampaikan, agar kita bisa membantu putra putri kita menemukan bakatnya dan menyelaraskan dengan minatnya agar bakat tadi dapat tumbuh kuat untuk mendukung kehidupan masa depan untuk meraih sukses.
Terdapat bebrapa cara untuk mendeteksi Bakat :
1. Reaksi spontan atas lingkungan/kondisi tertentu karakter/kepribadian (apa reaksi anda ketika mendengar teriakan kebakaran !, Maling !, saat menghadiri acara/pesta
2. Indikasi kecenderungan saat anak kecil
3. Berapa lama belajar sesuatu
4. Menyenangi/kepuasan apa yang dilakukan
5. Bagi orang tua biasakan untuk memuji karya imajinasi anak kita. Jangan sebaliknya suka menghukum dan membatasi kreatifitas anak, karena akan mematikan bibit-bibit bakat anak.
Namun demikian, bakat bukan satu-satunya modal untuk meraih sukses, karena dalam mengembangkan bakat (talen) banyak gangguan dari lingkungan. Bakat dikatakan juba merupakan bahan baku yang membutuhkan proses untuk digali dan dikembangkan.
Bakat akan semakin menonjol jika kemampuan manusia untuk mengembangkan diri semakin kuat. Dan manusia memiliki kemampuan yang tidak terbatas selama masih hidup. Dan kemampuan yang luar bisa itu adalah dari kemampuan berfikir dari otak manusia. Sayang sekali hingga kita saat ini sebagian besar adalah produk pendidikan dan lingkungan dari otak kiri. Hal ini menjadi tidak seimbang, karena masih ada potensi yang lebih besar yaitu potensi dari otak kanan yang merupakan otak untuk menyimpan dan memproses alam bawah sadar.
Disinilah, kita membtuhkan suatu perubahan dalam metode pendidikan, harus adanya keseimbangan antara metode untuk otak kiri dan otak kanan. Otak kiri untuk logika, berhitung, bahasa, berfikir dg kata2. Otak kanan untuk imajinasi, kreatif, cermin kepribadian/karakter, berfikir dg gambar. Otak kiri fungsi logika, otak kanan fungsi emosional. Bahkan otak kanan memiliki potensi untuk penyembuhan diri dan orang lain.
Otak kita tidak bisa membedakan apa yg kita lihat atau alami ini nyata atau tidak. Ada sebuah penelitian, yang menghasilkan respon fisik yg sama ketika juara pelari diminta hanya membayangkan sdg berlari sungguhan lalu di rekam dengan alat sensor Feedback yg dipasang, ternyata respon fisik, otot sama dg saat dia berlari beneran. Itulah bukti, bahwa otak memerintahkan kepada organ lain saat membayangkan sesuatu.
Pernah mendengar kisah hukuman mati tanpa terasa apa2?, yaitu dg sugesti. Ceritanya ada seorang terpidana hukuman mati. Ditawarkan hukumannnya pakai listrik atau ada hukuman yg tdk terasa sakit. Yaitu masuk dlm ruangan, mata ditutup, duduk terikat. Seseorang memberikan sugesti dengan Imajinasi bahwa ruangan ini ada gas yg mematikan, lalu ditetesi air es. Lalu mati.
Ada juga seorang dosen, meminta mahasiswanya ke depan, dan memejamkan mata, diminta untuk membayangkan dg membelah jeruk nifis, lalu di kenyot sedikit demi sedikit, terus, sampai di peras2 oleh tangannya. Mahasiwa tersebut sampai muntah2, dan meringis, disaksikan oleh mahasiwa lainnya dlm kelas.
Itulah luarbiasanya kemampuan otak kita terutama otak kanan. Dikatakan, otak manusia ini ibarat gunung es di lautan. 8% yg selama ini kita gunakan (otak kiri), dan 92 % berada di dalam laut (otak kanan). Ingat kisah kapal titanic itu ditenggelamkan oleh ujung gunung es yg hanya muncul sedikit di permukaan laut.
Hubungannya menggali kemampuan otak dengan bakat adalah ... inilah cara untuk menemukan bakat kita, atau putra putri kita, silahkan berikan kebebasan untuk meng eksplorasi keinginanya melalui kemampuan berfikir dan imajinasinya. Maka suatu saat akan didapatkan kecocokan antara bakat dan minat, dimana terindikasi, akan dirasakan kepuasan dan kesenangan. Nah, terapkan untuk orang dewasa dalam meraih hidup yg sukses.
Kemampuan atak kanan dan alam bawah sadar dapat digunakan juga untuk penyembuhan. Seperti yang dilakukan oleh Prof. Sichida dari Jepang, yg mendidik dan mengembangkan kemampuan otak kanan balita, dan menghasilkan kemampuan penyembuhan dari anak2 dari berbagai penyakit. Untuk anak usia.Semoga bermanfaat, Salam be a winner !
J. Triharja
Comments