Skip to main content

Mungkinkah Umat Islam Bersatu untuk menyaingi kaum borjuis? Sekaligus Meruntuhkan mimpi Karl Marx

Mungkinkah Umat Islam Bersatu untuk menyaingi kaum borjuis? sekaligus akan meruntuhkan mimpi Karl Marx atau umat Islam dan para 'ulamanya mampu membentuk ekonomi Islami yg lbh adil, menyempitkan jurang kaum borjuis (pengusaha) yg jumlahnya sedikit dg kaum proletar (pekerja/umat) yg jumlahnya jauh lbh besar.

Sy coba sedikit menuliskan ttg,  umat Islam yg dlm kontek Karl Marx masuk kelas proletar, jumlahnya banyak, dan rata2 sbagai pekerja, dimana jasa tenaga dan keahliannya digunakn utk menghasilkan upah/gaji dari kaum borjuis/pengusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari dan keluarganya.

Tulisan ini,  gara2 ada permintaan guru dan sahabat sy pa. Agung Mozin atau lebih dikenal Amoz (Ketua Umum Koperasi Kejar), yg sdg membangun wadah gerakan umat untuk menghasilkan suatu kekuatan besar,  dan diharapkan mampu mengimbangi bahkan menyaingi kaum borjuis yg selama ini mengambil peran utama di negeri ini. Siapapun pemimpin bangsa ini, kaum borjuis ada di belakangnya sbg pembuat skenario.
Wadah yg sedang dibangun adalah gerakan Forum Konsolidasi Umat Islam Nasional.

Terpaksa sy sedikit membaca2 ttg teori borjuis vs proletar, pemikiran Karl Marx. Saya baca sedikit sj, krn tujuan utamanya,  bgmn umat Islam ke depan mampu lbh banyak berperan, melakukan kesadaran total, lebih dekat kepada Allah, jiwa semakin bersih, lebih dekat dg al Qur'an, dst, dan menjadi kelompok besar yg layak berpengaruh besar dlm menentukan nasib bangsa dan negara Indobesia ke depan yg lebih baik tdk stagnan bahkan mundur seprti dirasakan banyak pihak.

Menurut sy pemikiran Karl Marx ttg kaum borjuis dan proletar itu sangat simple ternyata (😁🙏), yg jauh lbh rumit adalah bgmn sistem yg ada saat ini dapat dipengaruhi sistem islami agar lebih bermanfaat untuk semua pihak, dan negara menjadi penuh berkah dari Allah SWT.
Kaum borjuis versi Islam (pengusaha muslim) seharusnya tidak rakus untuk memperkaya kelompok dan dirinya sendiri secara turun temurun. Kelompok borjuis islami ini, semestinya mampu melahirkan lebih banyak pengusaha muslim baru, dan menyatukan umat Islam agar sebagian besar mampu mandiri secara bersama-sama, bagaimana kekayaan yg telah dikuasainya,  sebagian besar dapat digunakan untuk perjuangan bersama, termasuk ikut berjuang untuk memperbaiki bansa dan negara ini.

Secara teori ekonomi  Islam lebih condong semangatnya ke sosialis, walau tdk dilarang untuk kaya raya secara pribadi2, tapi mnurut pemikiran sy hrs dimodifikasi dengan memasukan nilai2 dan mencontoh dari sejarah para sahabat Rosulullah yg berhasil jadi pengusaha yg dermawan, karena untuk mengumpukan modal secara pribadi2 tidak akan mudah juga. Tapi jika umat yg identik dg kaum proletar mampu bersatu dan membentuk usaha produksi bersama, mengumpulkan modal bersama, dan dibesarkan bersama, maka dominasi kaum borjuis sedikit demi sedikit akan tergeser peran dan kekuatannya.

Ini berbeda dg mimpi Kart Marx yg kearah sosialis komunis.
Dalam Islam, seorang borjuis seharusnya mampu mengikuti para sahabat zaman Rosulullah. Harta kekayaan yg dikuasainya, pada waktunya diserahkan secara ikhlas untuk perjuangan dijalan Allah, ada yg menyerahkan 50%, ada yg 100%, dst.

Berikut solusi dan perubahan besar yg harus kita mulai:
Untuk gerakan dan perubahan besar ini, maka diperlukan 2 kepemimpinan besar di negeri kita ini. Satu pemimpin besar umat yg benar2 berkualitas keilmuan dan kepribadiannya, yg tdk mau dikultuskan, dia dihormati semua golongan, disegani, analisa bashirahnya tajam dan akan jadi komando utama umat, utk gearakan yg baik dan berkah demi bangsa dan negara.

Satu lagi pemimpin bangsa yg berkualitas juga, tdk terikat oleh kepentingan kelompok kecil kaum borjuis, dan kaum manapun shg akan didukung oleh pemimpin besar umat.
Pemimpin besar umat berbeda peran dg pemimpin bangsa (Presinden dan Wakil Presiden).
Model 2 kepemimpinan besar tapi 1 tujuan dalam sebuah bahtera inilah yg akan mampu membawa negara kita lebih baik ke depan. Umat Islam akan menjadi lebih kompak, rakyat akan hidup lebih baik dan harmonis, pihak non Islam akan mendapat tempat juga yg lebih proporsional, tidak berlebihan, tidak akan terjadi gesekan2 sosial dst. Model kepemimpinan ini jika berhasil dibentuk, maka dapat diterapkan di provinsi2 dan kota/kabupaten.

Jika ada pemikiran pemimpin besar itu cukup 1 saja, misal 'ulama yg jadi presiden juga, sy khawatir diera ini blm ada orang yang mampu seperti itu. Presiden dan pemimpin umat memiliki tugas berat masing2.
Karena semua pihak akan bekerja demi negara, demi bangsa, demi agama masing2, bukan demi kelompok kecil yg haus akan dunia dan kekuasaan yg tidak berkah untuk.semua.

Para borjuis perorangan muslim akan lbh peduli untuk kemajuan bersama, untuk bangsa dan negara bukan untuk pribadi dan kelompoknya. Begitu juga, umat Islam atau kaum proletar akan mampu memiliki usaha produksi bersama, yg sebelumnya dikuasai kaum borjuis. Umat akan mampu hidup mandiri, tidak selalu nurut dan tergantung kaum borjuis lagi.

Setelah sedikit tercerahkan dengan baca2 teori dan diskusi dengan teman2, maka upaya ke depan, trutama umat Islam mestinya sdh saatnya sadar total , kita wajib bersatu, dan hindari perpecahan, hindari egoisme kelompok. Mari bangun konsolidasi umat Islam nasional.

Dan saat ini momentumnya umat Islam,  Allah telah memberikan triger sejak akhir thn 2016, sadar atau tdk sadar, Allah telah memberikan peluang kepada umat Islam (kaum proletar) untuk bersaing dg kaum borjuis. Sinyal ini telah ditangkap cukup baik oleh sebagian para ulama melalui wadah GNPF MUI, dan persaingan pertama telah dibuktikan dlm satu pristiwa Pilkada DKI ,  bisa dimaknai umat Islam menang melawan kaum borjuis dalam pertarungam politik. Apakah dalam bidang ekonomi dan bidang lainnya, umat Islam akan mampu bersaing? Inilah yg harus kita tata lebih rapih dalam barisan dan perjuangkan lebih jauh dan lebih besar lagi dlm tataran bangsa dan negara.
Pembuktian momentumnya ada dalam tahun 2017-2019 ini.

Atas ajakan rekonsiliasi bersyarat atau revolusi dari Imam Besar salah satu kelompok, mnurut pemikiran sy, itu pun belum waktunya dan bukan solusi baik untuk bangsa dan negara kita, karena secara kekuaran umat Islam, belum ada upaya penyatuan menyeluruh.
Bahkan akan lbih baik jika energi semangat bela agama dan bela ulama ini disatukan utk upaya konsolidasi umat scara nasional, sprti yg sdg diupayakan ini.
Hasil kerja para ulama dan ustad di GNPF MUI akan srmakin besar dan kuat.
Semntara penyiapan calon pemimpin bangsa yg berkualitas dan akan bergandengan dg pemimpin besar umat juga akan terwujud.

Terakhir saya tdk sepakat dg tulisan di kompasiana ini yg membiarkan borjuis tambah besar dan proletar tetap jadi buruh.

Salam perjuangan
Semoga bermanfaat

JT
Sekjen Koperasi Kejar
(Koperasi Koalisi Ekonomi Jaringan Rakyat)
1717
(Jika menurut anda bermanfaat silahkan disebarkan)

Comments

Popular posts from this blog

Air Kendi Lebih Menyehatkan - Air Oksigen Alami

Sekitar 1 bulan lalu, my wilfe tiba2 usulin untuk minum dari air kendi.  Istriku memang sering memberikan inspirasi2 untuk hidup sehat, perhatian penuh atas pendidikan anak2, dll. Nah kali ini ingin disediakan kendi untuk menum sehari-hari di rumah. Dia bercerita saat sekolah SMA dulu di Cimahi Bandung (kotanya Sule), sepulang sekolah jika kecapaian, panas, lelah, dan pusing, sudah biasa suka mampir ke rumah tetangganya (dibelakang rumahnya) , mengetuk pintu dapur seorang nenek yg sdh tua (meninggal diusia 90 thn an) , yg sdh biasa menyediakan air minum dalam kendi. Istri saya langsung sj (karena sdh biasa) ambil gelas dan menuangkan air minum dari kendi.. rasanya dingin segar (bukan dingin kayak air kulkas), dan rebahan sebentar, badan beberapa menit jadi segar, pusing2 hilang... Begitu ceritanya... Air kendi itu katanya diminum setelah disimpan minimal 1 malam. Saya juga teriangat saat dulu waktu masih kecil, di kampung di Sumedang, ada rumah yg menyediakan air minum di k

Apakah Prabowo akan Membalas Jokowi Pada Debat 15 Juni? #bioritmik

Ok... skarang kita akan melihat posisi bioritmik kedua capres yang akan berdebat pada tanggal 15 Juni 2014. Kita lihat grafik bioritmik Prabowo terlebih dahulu, yaitu rata2 berada di posisi positif 29% dengan rincian emosional 63%, fisik 52%, dan intelektual -28%. Posisi intelektual menjadi perhatian capres Prabowo, karena grafik nya sedang menurun dibandingkat saat debat tgl 9 Juni lalu. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele, karena Prabowo musti menyeiapkan diri terutama untuk membumbui jika ada pertanyaan yang diminta lebih detail dan teknis. Persiapan pengayaan materi sangat baik disiapkan dalam beberap hari seblum debat, karena pada 5 hari sebelumnya posisi intektual berada pada posisi kurva positif, namun sedang siklus menurun hingga negatif pada saat debat. Hal ini diperlukan untuk mengimbangi Jokowi yang jago jika bicara hal2 teknis, praktis ,d an detai. Termasuk menyiapkan pengetahuan terkait UU dan peraturan terkait tema debat yaitu bidang ekonimi dan sosial. Posisi e

Usia diatas 45thn? Obat herbal untuk Jantung, Liver, Stroke

Pada usia diatas 45 thn ini memang ibarat onderdil mobil sebagian sdh ada yg rusak2, karatan, longgar2, dll. Dlm tubuh kitapun bisa dibayangkan, 45 thn fisik kita gunakan untuk beraktifitas dari yg ringan hingga yg berat2, begitu juga alat pencernaan digunakan untuk menggiling makanan berpuluh2 tahun. Bisa kita bayangkan, betapa akan kotor, dan tumbuh seprti lumut2, mungkin berupa lemak yg nempel di usus, nempel di pembuluh darah, di lapisan kulit, dll. Belum lagi makanan, minuman, atau menghisap yg mengandung racun2 dan semua masuk ke dlm tubuh kita. Mobil sj buatan manusia, sejak kita beli ada aturan untuk diservice setiap 5000 meter, atau per 3 bulan. Dan mobil kita dlm 5 thn sj sdh berkurang kemampuannya. Bedanya dg tubuh kita yg disiptakan Allah SWT, dimana diperlengkapi dg berbagai kemampuan untuk menetralisir racun, melawan berbagai penyakit yg masuk virus, bakteri, dll, melalui sistem kekebalan tubuh yg luar biasa. Buktinya hingga umur kita 45 thn ini msh fit oleh kita semua