Skip to main content

Posts

Perlukah merekayasa cuaca?

Pertanyaan ini muncul ketika   pa. Jokowi   gub Dki Jakarta rencana kerjasama dg BNPB, BBPPT, TNI AU untuk rekayasa cuaca - hujan. Rasa penasaran itu terus berrgelayut dlm fikiran hingga saat ini. Bbrp pertanyaan blm ada jawabannya. Bisakah turun hujan direkayasa? Apakah dibenarkan? Apakah perlu upaya mengalihkan turunnya hujan? Dll. Bi iaya utk rekayasa hujan tsb menhabiskan, puluhan miliaran rupiah . Tujuannya bagus, untuk mengurangi tumpahan air hujan ke wilayah Jakarta agar memperkecil resiko akibat banjir. Sehubungan saya sdg  menggalakan gerakan menghayati al Qur'an, 1 hari 1 hal Al Quran (1d1p-Haq), atau saya sebut 2G (two -G) generasi pengHayat al Quran .  Pas 1 minggu  lalu sdg menghayati   qs30 Ar-Rum ayat 1-60, dan jawaban atas pertanyaan saya itu ada pada ayat-ayat al Qur"an yang sedang saya hayati itu. Hujan adalah rahmat yang diturunkan atas kuasa dan kehendak Allah, dg mengirimkan angin utk mengerakan awan, awan bergumpla2, lalu hujan (qs30-48). La

2G Network PengHayat Al Qur'an

2 G (two G) gerenasi kedua atau istilah saya G-HAQ (generasi pengHayat Al Quran). Sama dengan 1 G berlaku kode pria dan wanita. Pada 2G dibagi beberapa tingkatan sbb : v1 untuk penghayat al Quran dengan membaca ayat nya lalu membaca terjemah per kata, membaca terjemah per ayat secara lengkap, merenungkan/meresapi/menghayati. Melakukan penghayatan minimal 1 hari 1 halaman (1D1P HAQ). Jika menemukan ayat-ayat yang sulit difahami dicatat atau ditandai. Lalu bisa didiskusikan saat pertemuan di masjid bersama 1 grup (tidak wajib) v2 untuk pengHayat al Qur'an dengan membaca per ayat, lalu dibaca terjemah per kata, dan terjemah per ayat lengkap untuk memahami per ayat secara lengkap, lalu membaca tafsir untuk mendalami pemahaman ayat-ayat yang agak sulit difahami via terjemah. Target 1 halaman 1 hari. v3 untuk pengHayat al Qur'an  dengan membaca per ayat, lalu dibaca terjemah per kata, dan terjemah per ayat lengkap untuk memahami per ayat secara lengkap, lalu membaca tafsir untuk

1G Network Pembaca Al Qur'an

1 G (One G), atau Kenerasi Pertama atau istilah saya G-PAQ (Generasi Pembaca Al Quran). Jelas 1G ini adalah generasi pemcara al Quran, dimana termasuk pada generasi ini adalah yang sedang belajar membaca dan dan yang sudah lancar membaca al Qur'an. Gerakan ini diprioritaskan untuk pria (ikhwan), walau tetap dibuka jaringan untuk perempuan (akhwat). Artinya gerakan ini memisah antara jaringan pria dan wanita. Dengan kelompok diberi tanda "I" untuk pria (ikhwan), dan "A" untuk akhwat. Sehingga kode jaringan komunikasi menjadi 1G-a ( untuk akhwat) dan 1G-i (untuk ikhwan). Jaringan 1 G memiliki level atau versi, yaitu untuk a-1 artinya jaringan a v1 untuk level pemula  yaitu  yang sedang belajar membaca al Qur'an (taksin), lalu kode v2 yang sudah lancar membaca al Qur'an, dan versi v3 untk yang sudah disiplin membaca rutin setiap hari misal 1 juz per hari, dst. Berikut daftar kode jaringan 1 G : - 1G-i v1 : generasi pembaca al Qur'an pria/ikhwan versi

Membangun Jaringan Generasi Al Qur'an

Membangun Jaringan Generasi Al Qur'an Alhamdulillah, bingo! ide ini muncul subuh hari ini Selasa tgl 4 Februari 2014, sekitar jam 3.30 bangun malam, setelah sholat, lalu menyalakan komputer. Memikirkan, keinginan bagimana membangun jaringan generasi al Qur'an, paserta bisa saling terkoneksi, saling kontrol, sharing, dll. Setelah sholat subuh di Masjid kompleks, barulah muncul ide yang agak gila. Berikut idennya. Sudah lumayan lama, saya sedang mendisiplinkan diri untuk setiap hari menghayati 1 halaman al Qur'an atau disingkat 1D1P-HAQ (MengHayati Al Qur'an), saya sebut G-HAQ atau Geberasi PengHayat Al Qur'an. Nah, di subuh hari ini, terinagat jaringan komunikasi mobile phone 1G, 2G, 3G, 4G, dst. Nah untuk memudahkan mengingat gerakan ini, maka akan saya pake nama sejenis jaringan telekomunikasi mobile tsb dengan modifikasi tentunya. Gerakan ini jika berhasil akan bisa menghitung berapa banyak jumlah pembaca al Qur'an, Penghayat Al Quran, dst. Berikut rincian

Hakim MK Yang Negarawan menurut saya adalah ....

Mahkamah Konstitusi menurut saya dan semua juga mengatakan adalah lembaga hukum yang paling tinggi di negara kita ini, karena yang ditangani salah maslah0masalah terkait konstitusi, Undang-Undang diantaranya. Dikatakan salah satu syarat yg termasuk paling penting bagi hakim yang ada di MK adalah negarawan. Dikatakan fifat dan sikap negarawan adalah sudah paripurna hidup dan kehidupannya. Menurut saya untuk mecari hakim dengan syarat negarawan ini tidaklah mudah. Menurut saya, hakim yg negarawan ini indikasinya adalah mereka sdhtidak memikirkan lagi masalah duniawi. Yang dia pikirkan dan lakukan adalah hanya urusan penegakan keadilan yg seadil-adilnya dalam meutus perkara. Dia sdh tidak memikirkan lagi msalah uang dan duniawi. Kerjanya hanya untuk mengabdi dan memutus perkara paling adil dan benar. Lalu adakah manusia yg bis adibilang setengah dewa atau malaikat ini? jawabannya kemungkinan ada tapi sulit. Menurut saya, orang2 dengan mendekati karakter setengah malaikat ini ada p

KAPAN INDONESIA BISA MANDIRI?

Tulisan ini pernah saya tulis dan disebarkan di beberapa media online pada tahun 2008 pada bulan Desember . Waktu itu ditulis menjelang PEMILU 2009. Setalah 5 tahun, tulisan ini masih relevan saya angkat kembali menjelang PEMILU 2014, karena hingga saat ini saya belum melihat secara signifikan ada sektor yang mandiri terutama pangan, energi, dan kebutuhan pokok lainnya. Akhirnya saya sebagai rakyat berhak menanyakan bahkan menuntut, Apa sebenarnya yang telah dikerjakan para pemimpin saat ini untuk mensejahterakan rakyat, dan memajukan bangsa dan negara ini? Apakah negara kita sudah swasembada pangan? Apakah kita sudah tidak meng-import beras? Aapakah kita sudah swasembada daging sapi? Kedelai? Apakah para petani sudah sejahtera sebagai hasil dari kerjanya? Apakah negara kita sudah memanfaatkan sumber daya kelautan, mengolah ikan yang berlimpah? Bagaimana mutiara, dan sumber daya lainnya? Apakah negara kita telah meng ekspor ikan olahan? Apakah para nelayan telah sejahtera? Bag

Solusi Kemacetan Jakarta Yang Paling MURAH dan TERPADU

Tulisan ini saya ambil dari proposal sederhana yang saya buat sendiri pada tahun 2006. Gagasan sederhana ini pernah dikirimkan kepada Menhub entah tahun berapa, via seorang teman. Tapi entahlah, sapai atau tidaknya. Juga jika sampaipun entah dibaca atau tidak. Gagasan ini ketika dibaca-baca lagi ternyata masih relevan untuk disajikan ke publik dan ke pihak terkait, karena hingga saat ini Jakarta ternyata masih macet, bahkan terasa semakin parah. Gagasan itu saya tulis ketika Gubernur DKI masih Bpk. Sutiyoso (Bang Yos), lalu digantikan Bpk. Fauzi Bowo (Bang Foke), dan saat ini Pak. Joko Widodo (Jokowi). Berikut Solusi Kemacetan yang paling MURAH DAN TERPADU, setidaknya menutur penulis. Latar belakang permasalahan dari penulisan gagasan ini adalah : Fakta menunjukkan kemacetan semakin parah di jalan-jalan dalam kota Jakarta dan jalan tol yang menuju dan keluar Jakarta. Saya sering mengalami di pagi hari, jika berangkat dari Bogor melalui Tol Jagorawi kemacetan mulai terjadi sebelum C