Skip to main content

Posts

Lumbung Ketahanan Pangan Rakyat - Belajar dari Outbreak Covid-19

Bisa terbayangkah, jika wabah Covid-19 ini masih menular dan menghantui rakyat Indonesia dalam 3 - 6 bulan ke depan atau bahkan lebih lama lagi? Bahkan para ahli ekonom memprediksi akan ada wave selanjutnya yang lebih dahsyat yaitu : krisis ekonomi termasuk krisis hutang didalamnya, dan ujungnya akan terjadi Restart Econimic. Sebagian besar negara bisa jadi yang tersisa hanya hutang, termasuk swasta. Apakah rakyat Indonesia mampu bertahan dalam memenuhi kehidupan sehari-hari selama terjadi wabah tersebut, dimana kemungkinanya akan diterapkan karantina wilayah atau malah Pembatasan Sosial Skala besar yang mengarah ke Darurat Sipil, dimana pada pilihan ke dua ini Pemerintah tidak berkewajiban untuk menyediakan bantuan makanan kepada rakyat dan hewan peliharaan. Kebayang kesulitan hidup ke depan jurangnya cukup dalam dan lebar yang harus dilalui. Ini kita tidak untuk panik. Justru untuk sama-sam mencari solusi, bahkan kita harus satukan berbagai potensi rakyat yang ada, kita hadapi w

#TolakDaruratSipil bergema di dunia netizen. Akankah medsos dibatasi juga?

Setelah Presiden Jokowi mengumumkan rencana menghadapi wabah virus corona tidak memilih karantina wilayah ( lockdown) , namun memilih Pembatasan Sosial Skala Besar dan mengarah ke darurat sipil. Contoh di media ini : https://amp.kompas.com/nasional/read/2020/03/31/05050071/tiga-dasar-hukum-pembatasan-sosial-skala-besar-dan-darurat-sipil-salah#aoh=15856211076829&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s Saat itu pula netizen dan para tokoh sebagiannya menolak. Dan tagar #TolakDaruratSipil pun bergema menjadi trending topik Indonesia ..hingga pagi ini masih bertengger di TTI no 1. Pertanyaannya ..jika gerakan protest via medsos ini terus membesar bahkan mengarah ketidak percayaam kepada rezim saat ini..maka bisa jadi akses internet dan medsos akan dibatasi bahkan mungkin ditutup.? Itulah realita saat ini. Pemerintah dituding tidak mau bertanggungjawab atas pemenuhan kebutuhan rakyat jika dipilih karantina wilayah padahal cukup jelas Pusat b

KISAH RASULULLAH ﷺ Bagian 6

KISAH RASULULLAH ﷺ Bagian 6 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد  TEBUSAN SERATUS UNTA Dengan mem"baja"kan hati, Abdul Muthalib  menuntun Abdullah menuju sebuah tempat di dekat sumur Zamzam yang terletak di antara dua berhala Isaf dan Na'ila. Di tempat itulah biasanya orang orang Mekah melakukan pengurbanan hewan untuk dewa-dewa mereka. Namun, masyarakat semakin keras menghalangi Abdul Muthalib melakukan niatnya. Akhirnya, kekerasan hatinya pun luluh. "Baiklah, tetapi apa yang harus kulakukan agar berhala tetap berkenan kepadaku?" "Kalau penebusannya dapat dilakukan dengan harta kita, kita tebuslah," kata Mughirah bin Abdullah dari suku Makhzum. Setelah diadakan perundingan, mereka sepakat menemui seorang dukun di Yatsrib. "Berapa tebusan kalian?" tanya dukun wanita itu. "Sepuluh ekor unta." "Kembalilah ke negeri kalian. Sediakan tebusan 10 ekor unta. Kemudian undi antara unta dan anak itu.

KISAH RASULULLAH ﷺ Bagian 5

KISAH RASULULLAH ﷺ Bagian 5 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد Bernadzar Abdul Muthalib bernadzar, "Kalau saja aku mempunyai 10 anak laki-laki, kemudian setelah semuanya dewasa, aku tidak memperoleh anak lagi seperti ketika sedang menggali Sumur Zamzam, maka salah seorang diantara 10 anak itu akan kusembelih di Ka'bah sebagai kurban untuk Tuhan." Ternyata takdir memang menentukan demikian. Abdul Muthalib akhirnya mendapat 10 orang anak laki-laki. Setelah semua anak berangkat dewasa, ia tidak memperoleh anak. Dipanggilnya kesepuluh orang anak itu, termasuk si bungsu Abdullah yang amat disayangi dan dicintainya. "Aku pernah bernadzar untuk menyembelih salah seorang di antara kalian jika Tuhan memberiku 10 orang anak laki-laki." Kesepuluh anaknya terdiam. Mereka memahami persoalan itu. Mereka juga melihat kebingungan yang luar biasa di mata ayah mereka yang berkaca-kaca. "Namun, aku tidak bisa menentukan siapa di antara kalia

KISAH RASULULLAH ﷺ Bagian 4

KISAH RASULULLAH ﷺ Bagian 4 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد Harta Abdul Muthalib Setelah tumbuh dewasa, Abdul Muthalib pun menjadi seorang pemuka Mekah sebagaimana Hasyim, bapaknya. Sementera itu, ketika Hasyim meninggal, hartanya dikuasai oleh Naufal, adiknya yang terkecil. Setelah  dewasa, Abdul Muthalib hendak meminta harta ayahnya, tetapi Naufal menolak. Abdul Muthalib pun meminta bantuan kerabat ibunya yang tinggal di Yatsrib. Orang-orang Yatsrib mengirimkan 80 pasukan berkuda. Naufal pun ketakutan dan menyerahkan harta Hasyim kepada Abdul Muthalib Pada zaman pemerintahannya, Abdul Muthalib melakukan sebuah perbuatan yang akan dikenang orang sepanjang zaman. Sumber Air Mekah Abdul Muthalib adalah pengurus air dan makanan bagi tamu-tamu yang datang ke Mekah. Setelah ratusan tahun Sumur Zamzam tertimbun, air harus didatangkan dari beberapa sumur yang terpencar-pencar di sekitar Mekah. MENGGALI SUMUR ZAMZAM Saat itu, Sumur Zamzam telah terku

Antara Skenario Lockdown dan Upaya Penyelamatan Masing2, Herd Immunity

Sudah banyak informasi terkait Covid-19 termasuk berbagai penelitian, opini, dan tentu himbauan agar hidup sehat dan terhindar dari penularan serta pembatasan penularan. Dan issue desakan lockdown, atau semi lockdown, atau cara lainnya telah banyak juga disuarakan. Sementara ODP dan yang terjangkit pun terus bertambah, begitu juga yang meninggal dunia. Memang kita tentu memahami alasan kenapa Pemerintah belum atau tidak memutuskan untuk melakukan lockdown nasional atau per wilayah, tentu masalah dana dan kesediaan fasilitas RS yang layak dan banyak. So, kita tidak usah terus mengungkit2 hal yang memeng sulit dilakukan. Termasuk ada skenario yang disebut Herd Immunity -- mudahnya virus itu dibiarkan menyebar dan kelompok terutama anak muda atau yang memiliki daya tahan tubuh bagus pada fase tertentu setelah tertular akan menghasilkan anti body yang kuat. Sementara yang terinfeksi dan sakit makan diupayakan disembuhkan di Rumah sakit. Nah, sebenarnya untuk kondisi Indonesia istila

Outbreak Covid-19 Dapat Mengubah Pola Hidup dan hubungan kehidupan, Benarkah?

Melihat perkembangan penyebaran yang cukup masif dan masih sulit dikontrol, akibat dari wabah/outbreak Covid-19 ini ada kemungkinan efeknya mengubah terhadap interkasi kehidupan dan pola hidup dan dalam waktu yang cukup lama ke depan. Sudah banyak juga berbagi tulisan, analisa, prediksi dari para ahli dan lembaga kompeten dunia tentang wabah dan pandemik Covid-19 ini, sehingga dapat dibuat hipotesa bahwa kejadian luar biasa ini belum tahu kapan akan berkahir termasuk kapan akan ditemukan vaksin nya masih belum jelas. Setidaknya pola kehidupan yang sudah berubah adalah pola kerja, pola belajar, pola ibadah, cara berbelanja, cara berinteraksi dengan tetangga dan orang lain, cara mendapatkan kebutuhan dan pola muamalah lainnya. Pola hidup bersih dan sehat menjadi kebutuhan masing-masing orang dan keluarga. Namun disisi lain , kondisi ini memberikan kesempatan agar manusia termasuk mayoritas umat Islam di negara kita untuk bersatu dan #salingbantu dengan sesama. Bagi orang-orang yan