Wah wah wah, ada-ada saja KPU ini. Gak ngerti atau kesengajaan ya? bisa2 tambah runyem saja porses sengketa Pemilu Presiden di MK. Akibat adanya surat edaran dari KPU Pusat kepada KPU provinsi/Kota/Kabupatan untuk membuka kotak suara di daweah yg bermasalh yg disegel. Padahal kotak2 suara yg tersegel tersebut mestinya dijaga keberadaannya tidak boleh ada yg membuka dengan cara apapun, kecuali diminta MK sebagai barang bukti.
Saya sih bukan berlatar belakang hukum ya. Tapi ngerti lah jika sampai begini2 amat. Sangat disayangkan... Masalahnya bis atambah runyem.
Nah, bayangkan saja, apa yg akan terjadi jika barang bukti kotak suara telah dibuka atas perintah KPU sebagai tergugat? Apakah barang bukti tersebut masih layak dijadikan barang bukti? Menurut saya, kotak suara yg telah dibuka tersebut sdh bukan lagi barangbukti yg asli/otentik, tapi bisa dikategorikan sdh dimungkinkan terjadi perubahan. Bisa jadi memunculkan tuduhan yg lainnya, dari pihak Prabowo-Hatta, misalnya upaya mengubah/menghilangkan barang bukti.
Sangat disayangkan KPU melakukan hal tersebut. Jika memang tdk ada masalah, mustinya KPU menanti proses di MK. Pada waktu nya MK juga pasti akan meminta kotak2 suara sbg barang bukti untuk dibuka di depan MK.
Bahkhan, mustinya barang bukti berupa kotak suara yg dimasalhakan oleh pihak tim Prabowo-Hatta diamankan seaman-aman nya atas pengawasan MK.
Jika KPU saat ini telah membuka kotak2 suara tsb... maka menambah masalah hukum baru bagi KPU.
Saya tidak tahu, Tim Pembela dari Capres no 1, akan menggugat KPU seperti apa untuk kasus ini. Menurut saya (orang awam) saja ini msalah yg sangat serius, karena bisa diindikasikan berpotensi untuk mengubah bahkan menghilangkan barang bukti. Tim Pembela kubu Capres No.1, bisa saja menduga2 lainnya lagi ke KPU. Bisa saja mereka mempertanyakan danmenduga2 hal lainnya, apakah kotak2 suara yg ada saat ini dijamin aman dan tdk ada yg membuka, mengubah, atau menghilangkan???
Sebaiknya KPU mencabut instruksi membuka kotak suara, dan menyerahkan masalah berikut ini kpd MK.
Moga2 saja tdk tambah runyem proses gugatan di MK ini. saya sih ingin segera beres Pilpres ini.
JT
Saya sih bukan berlatar belakang hukum ya. Tapi ngerti lah jika sampai begini2 amat. Sangat disayangkan... Masalahnya bis atambah runyem.
Nah, bayangkan saja, apa yg akan terjadi jika barang bukti kotak suara telah dibuka atas perintah KPU sebagai tergugat? Apakah barang bukti tersebut masih layak dijadikan barang bukti? Menurut saya, kotak suara yg telah dibuka tersebut sdh bukan lagi barangbukti yg asli/otentik, tapi bisa dikategorikan sdh dimungkinkan terjadi perubahan. Bisa jadi memunculkan tuduhan yg lainnya, dari pihak Prabowo-Hatta, misalnya upaya mengubah/menghilangkan barang bukti.
Sangat disayangkan KPU melakukan hal tersebut. Jika memang tdk ada masalah, mustinya KPU menanti proses di MK. Pada waktu nya MK juga pasti akan meminta kotak2 suara sbg barang bukti untuk dibuka di depan MK.
Bahkhan, mustinya barang bukti berupa kotak suara yg dimasalhakan oleh pihak tim Prabowo-Hatta diamankan seaman-aman nya atas pengawasan MK.
Jika KPU saat ini telah membuka kotak2 suara tsb... maka menambah masalah hukum baru bagi KPU.
Saya tidak tahu, Tim Pembela dari Capres no 1, akan menggugat KPU seperti apa untuk kasus ini. Menurut saya (orang awam) saja ini msalah yg sangat serius, karena bisa diindikasikan berpotensi untuk mengubah bahkan menghilangkan barang bukti. Tim Pembela kubu Capres No.1, bisa saja menduga2 lainnya lagi ke KPU. Bisa saja mereka mempertanyakan danmenduga2 hal lainnya, apakah kotak2 suara yg ada saat ini dijamin aman dan tdk ada yg membuka, mengubah, atau menghilangkan???
Sebaiknya KPU mencabut instruksi membuka kotak suara, dan menyerahkan masalah berikut ini kpd MK.
Moga2 saja tdk tambah runyem proses gugatan di MK ini. saya sih ingin segera beres Pilpres ini.
JT
Comments