Ini seri ke-3 tulisan saya, dlm mengulas indikator bioritmik untuk memprediksi peluang kemenangan pasangan Prabowo-Hatta atau Jokowi-JK?
Mari kita lihat posisi siklus bioritmik pada kedua pasangan tersebut pada event Deklarasi Kampanye Damai dan Integritas pada tgl 3 Juni 2014 di gd Bidakara. Pada event ini pula rakyat melalui televisi bisa melihat dan menilai sosok Prabowo atau Jokowi yang memiliki nilai positif. Apa yang ditangkap rakyat dari cara duduk, berdiri, berpidato, cara merespon kondisi saat diacara langsung tersebut. Pada event yang diliput langsung bisa muncul karakter sesungguhnya dari masing pasangan.
Mari kita bandingkan posisi siklus bioritmik bagi Jokowi dan Prabowo pada tanggal 3 Juni tersebut.
Jokowi berada pada posisi siklus bioritmik rata2 minus 44% (-44%) dengan rincian Emosional -97%, Fisik -73%, dan intelektual 37%. Pada malam deklarasi tersebut Jokowi terlihat agak tegang dan kaku, saat duduk berdampingan, saat berpidato yang agak terputus2 menandakan ada perasaan tertekan, begitu juga pada saat berdiri berfoto di panggung dari ke empat calon Jokowi yang terlihat paling tegang, berdiri agak kaku tangan disamping posisi sikap, sedangkan Prabowo, JK, dan Hatta terlihat lebih santai rilek, bahkan JK sesekali mengambil inisiatif ngobrol dengan Prabowo atau Hatta.
Ketegangan dan kekakuan Jokowi sama dirasakan dan dapat disaksikan oleh rakyat Indonesia melalui acara langsung televisi, seprti yang diangkat oleh detik.com juga ini http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/04/064013/2599042/1562/begini-momen-kakunya-jokowi-saat-acara-deklarasi-kampanye-damai?991104topnews
Memang Jokowi pada malam tersebut biorotmiknya terutama siklus emosi dan fisik sdg dalam posisi negatif (-97% dan -73%) terbukti Jokowi menjawab kecapaia., kecuali intelektualnya yang positif. Kondisi ini masih lanjutan posisi negatif saat tanggal 1 saat pengundian nomor. Pidato Jokowi pun masih terkesan sperti yang ada tekanan, kaku, tdk rilek, dan itu berpengaruh pada intonasi suara, alur bicara yang kurang teratur, dan bahkan pada saat mengakhiri pidato dilakukan dg cara mendadak tiba2 menutupnya. Mungkin juga menurut Jokowi tidak perlu basa basi. Dan menjadi catatan kita semua, isi pidato Jokowi ada ungkapan yang seakan2 menuding pihak kubu lawan, agar tidak melakukan kampanye hitam, intimidasi, kecurangan dsb. Sangat berbeda dengan isi dan gestur Prabowo menyampaikan pidato.
Tali bagi Jokowi jika dicermati dan mau menggunakan siklus bioritmik ini, kesempatan baiknya ada pada event debat pertamam tgl 8 Juni, dimana posisi siklus bioritmik berada pada grafik positif untuk ke-3 parameter. Posisi ini mestinya disiapkan dan disikapi agar bisa tampil prima, lebih rileks, dan mengeluarkan aura positif. Ini tergantung kesiapan keduanya.
Nah, sekarang kita lihat bioritmik Prabowo pada tgl 3 Juni tadi malam.
Prabowo pada malam deklarasi tetap terlihat lebih rileks dengan menghormati semua yang hadir, mencairkannya dengan cara mengobrol sesekali senyum, tengol kiri dan kanan, intinya tidak tegang dan kaku. Posisi siklus bioritmik rata2 positif 10%, dengan rincian Emosional -23%, Fisik -39%, dan intelektual 91%. Secara umum Prabowo di malam itu lebih positif jika dibandikan Jokowi dilihat gestur, cara pidato, retorika pidato dan penyampaian isi pidato lebih teratur, terarah, lebih menyejukan, dan tetap ada ketegasan untuk mendukung kampanye damai, jujur, dan santun. Posisi emosional yang negatif, Prabowo sdh bisa meredamnya mengenai emosinya. Prabowo walau berada pada posisi siklus negatif tapi tetap bisa lebih tenang dan berwibawa. Sedangkan kondisi fisik yang negatif ditunjukan dengan terlihat lelah, dan suara yang berat dan serak itu pertanda kondisi fisik yang menurun. Pada kondisi ini Prtabowo sebaiknya mengambil porsi istirahat tidak terlalu diporsir untuk menghadapi acara debat tgl 8 Juni. Sedangkan posisi intelektual pada malam itu sedang sangat prima positif 91%, ditunjukan dari isi pidato, retorika yang bagus dan berwibawa, dan secara keseluruhan Prabowo pada malam itu lagi2 lebih positif kesan yang dicerminkan oleh dirinya.
Posisi dan image lenih positif ini sdh dikumpulkan Prabowo dari waktu ke waktu, sayangnya Jokowi belum terjadi perubahan ke arah positif. Makanya bagi kubu Jokowi ini musti lebih hati2 dan persiapan yang matang dalam menghadapi setiap event langsung selanjutnya.
Saya yakin kesan positif dari event nasional yang disiarkan langsung oleh televisi besar kecil bisa mempengaruhi pemilih yang masih bingung. Bahkan sangat dimungkinkan yang semua memilih salah satu calon namun karena melihat penampilan dan kemampuan berdebat yang kurang baik bisa jadi pidah pilihan.
Namun analisa ini tidak 1oo% benar, makanya bisa jadi sebagian rakyat tidak memperdulikan apa yangmereka lihat di tv. Bisa saja ada rakyat yang sdh suka banget sama Jokowi, kepompok ini tidak meperdulikan lagi cara dan isi pidato Jokowi atau Prabowo. Tapi rakyat yang seperti ini biasanya yang sejak awal sdh menyukai Jokowi banget. Tapi melalui tulisan saya ini,saya kasih warning untuk kubu Jokowi,... persaingan akan semakin sengit dan jangan samoai salah langkah.
Prabowo saat ini sdh mengumpulkan enegri dan kesan lebih positif, lihat tampilan di media dan siklus bioritmik yang relatif sejalan hasil dan kesannya.
Nah silahkan simak tulisan ke 4 selanjutnya sy akan meengulas kitra2 apa yang akan terjadi pada saat debat pertama tgl 8 Juni 2014 nanti yang diselenggarakan dan ditayangkan oleh SCTV. Tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Bersih, dan Kepastian Hukum.
Nah teman debat cukup berat, tidak bisa dianggap enteng oleh Jokowi. Mesti disiapkan secara matang. Jangan lagi debat secara spontan, dan jangan lagi menyerang pihak lawan dengan tuduhan2 negatif, karena kubu Prabowo terlihat akan lebih bijaksana dan sabar.
Lalu bagaimana posisi siklus bioritmik cawapres Hatta dan JK? Lihat saja grafik bioritmiknya pada tgl 3 Juni 2014 tersebut. Perhatikan saja dibawah ini. Hatta diposisi rata2 positif 18%, dengan rincian emosional -78%, fisik 52%, dan inteketual 81%. Indikatornya terlihat Hatta lebih tenang, cair, tdk tegang dantdk kaku, disamping acara2 seremonial sperti ini sdh terbiasa diikutinya saat menjadi menteri.
JK pun berada pada posisi positif 15%, dengan rincian emosional -63%, fisik sedang prima 98%, dan intelektual 10%. JK terlihat lebih santai, rilek, namun terlihat agak tegang dan khawatir saat Jokowi membuka pidato dengan mengucapkan pembuka pidato bahasa arab. Juga terlihat kaget ketika tiba2 Jokowi mengahiri pidatonya disaat intonasi yang tidak cocok. Lagi2 sayangnya energi positif JK masih relatif kecil pengaruhnya pada malam tersebut. Mustinya JK memberikan masukan2 kepada Jokowi sebelum acara dimulai agar bisa membekali Jokowi dalam menyampaikan pidatonya.
Semoga bermanfaat,
JT
Mari kita lihat posisi siklus bioritmik pada kedua pasangan tersebut pada event Deklarasi Kampanye Damai dan Integritas pada tgl 3 Juni 2014 di gd Bidakara. Pada event ini pula rakyat melalui televisi bisa melihat dan menilai sosok Prabowo atau Jokowi yang memiliki nilai positif. Apa yang ditangkap rakyat dari cara duduk, berdiri, berpidato, cara merespon kondisi saat diacara langsung tersebut. Pada event yang diliput langsung bisa muncul karakter sesungguhnya dari masing pasangan.
Mari kita bandingkan posisi siklus bioritmik bagi Jokowi dan Prabowo pada tanggal 3 Juni tersebut.
Jokowi berada pada posisi siklus bioritmik rata2 minus 44% (-44%) dengan rincian Emosional -97%, Fisik -73%, dan intelektual 37%. Pada malam deklarasi tersebut Jokowi terlihat agak tegang dan kaku, saat duduk berdampingan, saat berpidato yang agak terputus2 menandakan ada perasaan tertekan, begitu juga pada saat berdiri berfoto di panggung dari ke empat calon Jokowi yang terlihat paling tegang, berdiri agak kaku tangan disamping posisi sikap, sedangkan Prabowo, JK, dan Hatta terlihat lebih santai rilek, bahkan JK sesekali mengambil inisiatif ngobrol dengan Prabowo atau Hatta.
Ketegangan dan kekakuan Jokowi sama dirasakan dan dapat disaksikan oleh rakyat Indonesia melalui acara langsung televisi, seprti yang diangkat oleh detik.com juga ini http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/04/064013/2599042/1562/begini-momen-kakunya-jokowi-saat-acara-deklarasi-kampanye-damai?991104topnews
Memang Jokowi pada malam tersebut biorotmiknya terutama siklus emosi dan fisik sdg dalam posisi negatif (-97% dan -73%) terbukti Jokowi menjawab kecapaia., kecuali intelektualnya yang positif. Kondisi ini masih lanjutan posisi negatif saat tanggal 1 saat pengundian nomor. Pidato Jokowi pun masih terkesan sperti yang ada tekanan, kaku, tdk rilek, dan itu berpengaruh pada intonasi suara, alur bicara yang kurang teratur, dan bahkan pada saat mengakhiri pidato dilakukan dg cara mendadak tiba2 menutupnya. Mungkin juga menurut Jokowi tidak perlu basa basi. Dan menjadi catatan kita semua, isi pidato Jokowi ada ungkapan yang seakan2 menuding pihak kubu lawan, agar tidak melakukan kampanye hitam, intimidasi, kecurangan dsb. Sangat berbeda dengan isi dan gestur Prabowo menyampaikan pidato.
Tali bagi Jokowi jika dicermati dan mau menggunakan siklus bioritmik ini, kesempatan baiknya ada pada event debat pertamam tgl 8 Juni, dimana posisi siklus bioritmik berada pada grafik positif untuk ke-3 parameter. Posisi ini mestinya disiapkan dan disikapi agar bisa tampil prima, lebih rileks, dan mengeluarkan aura positif. Ini tergantung kesiapan keduanya.
Nah, sekarang kita lihat bioritmik Prabowo pada tgl 3 Juni tadi malam.
Prabowo pada malam deklarasi tetap terlihat lebih rileks dengan menghormati semua yang hadir, mencairkannya dengan cara mengobrol sesekali senyum, tengol kiri dan kanan, intinya tidak tegang dan kaku. Posisi siklus bioritmik rata2 positif 10%, dengan rincian Emosional -23%, Fisik -39%, dan intelektual 91%. Secara umum Prabowo di malam itu lebih positif jika dibandikan Jokowi dilihat gestur, cara pidato, retorika pidato dan penyampaian isi pidato lebih teratur, terarah, lebih menyejukan, dan tetap ada ketegasan untuk mendukung kampanye damai, jujur, dan santun. Posisi emosional yang negatif, Prabowo sdh bisa meredamnya mengenai emosinya. Prabowo walau berada pada posisi siklus negatif tapi tetap bisa lebih tenang dan berwibawa. Sedangkan kondisi fisik yang negatif ditunjukan dengan terlihat lelah, dan suara yang berat dan serak itu pertanda kondisi fisik yang menurun. Pada kondisi ini Prtabowo sebaiknya mengambil porsi istirahat tidak terlalu diporsir untuk menghadapi acara debat tgl 8 Juni. Sedangkan posisi intelektual pada malam itu sedang sangat prima positif 91%, ditunjukan dari isi pidato, retorika yang bagus dan berwibawa, dan secara keseluruhan Prabowo pada malam itu lagi2 lebih positif kesan yang dicerminkan oleh dirinya.
Posisi dan image lenih positif ini sdh dikumpulkan Prabowo dari waktu ke waktu, sayangnya Jokowi belum terjadi perubahan ke arah positif. Makanya bagi kubu Jokowi ini musti lebih hati2 dan persiapan yang matang dalam menghadapi setiap event langsung selanjutnya.
Saya yakin kesan positif dari event nasional yang disiarkan langsung oleh televisi besar kecil bisa mempengaruhi pemilih yang masih bingung. Bahkan sangat dimungkinkan yang semua memilih salah satu calon namun karena melihat penampilan dan kemampuan berdebat yang kurang baik bisa jadi pidah pilihan.
Namun analisa ini tidak 1oo% benar, makanya bisa jadi sebagian rakyat tidak memperdulikan apa yangmereka lihat di tv. Bisa saja ada rakyat yang sdh suka banget sama Jokowi, kepompok ini tidak meperdulikan lagi cara dan isi pidato Jokowi atau Prabowo. Tapi rakyat yang seperti ini biasanya yang sejak awal sdh menyukai Jokowi banget. Tapi melalui tulisan saya ini,saya kasih warning untuk kubu Jokowi,... persaingan akan semakin sengit dan jangan samoai salah langkah.
Prabowo saat ini sdh mengumpulkan enegri dan kesan lebih positif, lihat tampilan di media dan siklus bioritmik yang relatif sejalan hasil dan kesannya.
Nah silahkan simak tulisan ke 4 selanjutnya sy akan meengulas kitra2 apa yang akan terjadi pada saat debat pertama tgl 8 Juni 2014 nanti yang diselenggarakan dan ditayangkan oleh SCTV. Tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Bersih, dan Kepastian Hukum.
Nah teman debat cukup berat, tidak bisa dianggap enteng oleh Jokowi. Mesti disiapkan secara matang. Jangan lagi debat secara spontan, dan jangan lagi menyerang pihak lawan dengan tuduhan2 negatif, karena kubu Prabowo terlihat akan lebih bijaksana dan sabar.
Lalu bagaimana posisi siklus bioritmik cawapres Hatta dan JK? Lihat saja grafik bioritmiknya pada tgl 3 Juni 2014 tersebut. Perhatikan saja dibawah ini. Hatta diposisi rata2 positif 18%, dengan rincian emosional -78%, fisik 52%, dan inteketual 81%. Indikatornya terlihat Hatta lebih tenang, cair, tdk tegang dantdk kaku, disamping acara2 seremonial sperti ini sdh terbiasa diikutinya saat menjadi menteri.
JK pun berada pada posisi positif 15%, dengan rincian emosional -63%, fisik sedang prima 98%, dan intelektual 10%. JK terlihat lebih santai, rilek, namun terlihat agak tegang dan khawatir saat Jokowi membuka pidato dengan mengucapkan pembuka pidato bahasa arab. Juga terlihat kaget ketika tiba2 Jokowi mengahiri pidatonya disaat intonasi yang tidak cocok. Lagi2 sayangnya energi positif JK masih relatif kecil pengaruhnya pada malam tersebut. Mustinya JK memberikan masukan2 kepada Jokowi sebelum acara dimulai agar bisa membekali Jokowi dalam menyampaikan pidatonya.
Semoga bermanfaat,
JT
Comments